Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 01:42:31【Resep】245 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(8986)
Artikel Terkait
- Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat
- Nikita Mirzani divonis empat tahun penjara dan denda Rp1 miliar
- Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun
- Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher
- Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS
- Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif
- Kemenperin picu kemandirian industri lewat Pameran Industri Agro 2025
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
- Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025
- Hari ini Senin 27/10, On Time Performance Kereta Kembali Pulih
Resep Populer
Rekomendasi

Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG

BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap

Uji nyali makan menu seram sambil jelajah labirin berhantu

Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang

8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia

Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat

500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat

Bupati Banyuwangi ingatkan SPPG utamakan kualitas makanan program MBG